Senin, 02 April 2012
Baru-baru ini, saya membaca sebuah cerpen yang sangat bagus dan
menarik. Judulnya "Cinta di Perbatasan", dimuat di majalah Annida edisi
21 tahun 2005. Nama penulisnya Herti.
Cerpen ini bercerita tentang seorang pemuda yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan. Kisahnya diawali dengan keputusan si pemuda untuk keluar dari perusahaannya dan berwiraswasta dengan berjualan tikar tradisional. Tikar tersebut ia buat sendiri, lalu dijual di perbatasan.
Tragisnya, produknya ini tidak laku, hanya gara-gara ia berkata jujur, "Tikar ini buatan saya sendiri". Ternyata, para pembeli beranggapan bahwa tikar tersebut haruslah buatan daerah tertentu di Malaysia. Jika dibuat oleh orang Indonesia, maka dianggap tidak asli.
Si pemuda pun mencoba menjual produknya ini di Indonesia, tapi ternyata prospeknya tidak begitu cerah. ia pun kecewa dan prihatin. Ia telah bertekad untuk lebih mencintai negerinya. Tapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa hal-hal yang berbau Malaysia lebih disukai oleh masyarakat Indonesia di perbatasan tersebut. Terlebih, mata uang ringgit lebih disukai daripada rupiah. Hal-hal yang berbau Indonesia hanya mereka "nikmati" saat upacara bendera di sekolah.
* * *
Ini adalah sebuah cerita berbau nasionalisme yang sangat menyentuh. Sebuah tema besar, namun disampaikan dengan cara yang amat sederhana.
Semula, saya menduga penulis cerita ini adalah penduduk yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut. Dugaan ini saya percayai, karena si penulis sepertinya begitu menguasai kondisi dan fenomena masyarakat setempat.
Namun, hari Minggu kemarin (28 Agustus 2005), ketika hadir di acara FLP Bekasi, saya kaget ketika tanpa sengaja bertemu dengan si penulis cerpen ini. Ia bernama Herti, dan ternyata dia adalah penduduk Bekasi.
Saya pun bertanya, "Apakah Anda pernah tinggal di perbatasan tersebut?"
"Tidak pernah," sahutnya.
"Lalu bagaimana caranya, kok Anda sepertinya begitu mengerti tentang kondisi dan femonema masyarakat di sana?"
"Kebetulan saya penah membaca beberapa tulisan mengenai hal itu. Saya pikir, bagus juga kali ya, kalau fenomena masyarakat yang seperti ini diangkat menjadi cerpen."
Saya manggut-manggut, merasa kagum pada Herti. Setahu saya, ia masih pendatang baru di dunia penulisan fiksi. Tapi ia telah melakukan sesuatu yang mungkin jarang dilakukan oleh penulis-penulis lain: Menulis sebuah cerita berdasarkan referensi tertentu.
Biasanya, referensi digunakan oleh penulis untuk melengkapi tulisannya yang sudah ada. Artinya, referensi di sini hanya berfungsi sebagai pelengkap, untuk memperkaya tulisan. Namun Herti melakukan yang sebaliknya: menjadikan referensi sebagai sumber ide utama. Dan dia berhasil mengolahnya menjadi sebuah cerpen yang sangat menarik.
* * *
Sepulang dari Bekasi, saya merasa mendapat sebuah pelajaran yang amat berharga, Ternyata ide itu ada di mana-mana. Tidak hanya dari pengalaman kita. Ide pun bisa kita dapatkan dari buku-buku, artikel, majalah, dan sebagainya, yang pernah kita baca.
Cerpen ini bercerita tentang seorang pemuda yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan. Kisahnya diawali dengan keputusan si pemuda untuk keluar dari perusahaannya dan berwiraswasta dengan berjualan tikar tradisional. Tikar tersebut ia buat sendiri, lalu dijual di perbatasan.
Tragisnya, produknya ini tidak laku, hanya gara-gara ia berkata jujur, "Tikar ini buatan saya sendiri". Ternyata, para pembeli beranggapan bahwa tikar tersebut haruslah buatan daerah tertentu di Malaysia. Jika dibuat oleh orang Indonesia, maka dianggap tidak asli.
Si pemuda pun mencoba menjual produknya ini di Indonesia, tapi ternyata prospeknya tidak begitu cerah. ia pun kecewa dan prihatin. Ia telah bertekad untuk lebih mencintai negerinya. Tapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa hal-hal yang berbau Malaysia lebih disukai oleh masyarakat Indonesia di perbatasan tersebut. Terlebih, mata uang ringgit lebih disukai daripada rupiah. Hal-hal yang berbau Indonesia hanya mereka "nikmati" saat upacara bendera di sekolah.
* * *
Ini adalah sebuah cerita berbau nasionalisme yang sangat menyentuh. Sebuah tema besar, namun disampaikan dengan cara yang amat sederhana.
Semula, saya menduga penulis cerita ini adalah penduduk yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut. Dugaan ini saya percayai, karena si penulis sepertinya begitu menguasai kondisi dan fenomena masyarakat setempat.
Namun, hari Minggu kemarin (28 Agustus 2005), ketika hadir di acara FLP Bekasi, saya kaget ketika tanpa sengaja bertemu dengan si penulis cerpen ini. Ia bernama Herti, dan ternyata dia adalah penduduk Bekasi.
Saya pun bertanya, "Apakah Anda pernah tinggal di perbatasan tersebut?"
"Tidak pernah," sahutnya.
"Lalu bagaimana caranya, kok Anda sepertinya begitu mengerti tentang kondisi dan femonema masyarakat di sana?"
"Kebetulan saya penah membaca beberapa tulisan mengenai hal itu. Saya pikir, bagus juga kali ya, kalau fenomena masyarakat yang seperti ini diangkat menjadi cerpen."
Saya manggut-manggut, merasa kagum pada Herti. Setahu saya, ia masih pendatang baru di dunia penulisan fiksi. Tapi ia telah melakukan sesuatu yang mungkin jarang dilakukan oleh penulis-penulis lain: Menulis sebuah cerita berdasarkan referensi tertentu.
Biasanya, referensi digunakan oleh penulis untuk melengkapi tulisannya yang sudah ada. Artinya, referensi di sini hanya berfungsi sebagai pelengkap, untuk memperkaya tulisan. Namun Herti melakukan yang sebaliknya: menjadikan referensi sebagai sumber ide utama. Dan dia berhasil mengolahnya menjadi sebuah cerpen yang sangat menarik.
* * *
Sepulang dari Bekasi, saya merasa mendapat sebuah pelajaran yang amat berharga, Ternyata ide itu ada di mana-mana. Tidak hanya dari pengalaman kita. Ide pun bisa kita dapatkan dari buku-buku, artikel, majalah, dan sebagainya, yang pernah kita baca.
Tentunya semua sahabat blogger sudah tahu bahwa kegiatan blogging
berbasis pada kebiasaan atau bahkan budaya menulis. Eksistensi sebuah
blog di ‘dunia maya’, akan ditentukan oleh tingkat pemuthakhiran yang
dilakukan terhadap blog bersangkutan. Hal ini, tentunya mensyaratkan
kesinambungan kegiatan tulis-menulis artikel blog. Motivasi menulis,
oleh sebab itu, menjadi salah satu hal yang patut diperhatikan bagi
tujuan tersebut.
Oleh sebab itu, saya ingin berbagi beberapa tips yang mungkin dapat berguna bagi para sahabat blogger semua. Pada dasarnya, tips ini saya rangkumkan dari pengalaman saya sendiri selama menggeluti dunia blogging. Sebagiannya bahkan, adalah evaluasi saya terhadap kesalahan yang saya buat sendiri. Mudah-mudahan, tips ini bisa berguna, terutama bagi para sahabat blogger yang menemui persoalan dengan bagaimana membangun dan menjaga kesinambungan motivasi menulis untuk blognya masing-masing.
1. Memilih Tema Blog dengan Benar
Sebenarnya motivasi tersebut, menurut saya, bahkan sudah harus di dapatkan sejak pertama kali blog itu di buat. Pada saat itu, sahabat blogger sudah harus memutuskan tema utama dari blog sahabat. Mau bicara apa blog ini? Atau kalau boleh pakai istilah keren, apa isu sentral dari blog yang sahabat buat tersebut.
Lalu kenapa memilih tema blog akan turut menentukan motivasi menulis artikel blog ?
Karena tema tersebut kemudian akan menjadi sumber utama inspirasi menulis. Sadar atau tidak, setiap menulis artikel, sahabat blogger akan mempertimbangkan hubungan antara artikel yang akan ditulis dengan tema blog sahabat. Karena itu, sebaiknya sahabat memilih tema blog yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan sahabat. Jangan tergoda untuk memilih tema-tema yang populer dengan kata kunci yang populer pula, tapi tidak sahabat kuasai. Sebab suatu ketika, sahabat akan kehilangan inspirasi menulis. Lebih lanjut, bahkan itu akan melemahkan motivasi untuk menulis artikel. Karena itu, pilihlah tema blog dengan benar.
2. Menulis Artikel Blog dengan Fokus, Singkat dan Padat
Adalah penting untuk memahami karakter pembaca blog kita. Berdasarkan amatan saya, para pembaca blog rata-rata adalah orang yang tidak punya waktu lama untuk membaca. Mereka mengharapkan mendapatkan informasi ringkas dan tepat sasaran, dalam tempo yang singkat. Bagi sahabat blogger, memahami karakter ini dapat memudahkan untuk mendapatkan motivasi menulis. Betapapun, inspirasi menulis adalah seperti mata air. Jangan terlalu boros memakainya. Gunakan dengan efektif dan efisiens.
Karena itu menulislah dengan fokus, ringkas dan padat. Tentukan tema artikel, dan fokus pada tema itu, jika hal tersebut terkait dengan tema lain, jangan tergoda untuk melebarkan pembahasan. Sebab, hal itu akan membuat pembahasan menjadi bias, dan membingungkan pembaca. Bagi para sahabat blogger sendiri, melebarkan bahasan akan membuat ia kehilangan beberapa ide tulisan sekaligus untuk satu postingan. Atau seperti menggunakan beberapa peluru untuk satu sasaran. Lalu bagaimana cara mengatasinya ? Coba tips yang ke tiga di bawah ini.
3. Membuat Bank Ide Artikel Blog
Terkait dengan tips kedua di atas, jika ada satu artikel blog sahabat yang rasa-rasanya akan melebar ke dalam pembahasan yang lain, segera buka file ketikan baru dan tuliskan hal itu sebagai ide yang baru pula. Lalu kembalilah pada fokus artikel yang pertama, dan rencanakan untuk membuat anchor-link dari artikel pertama tadi dengan artikel kedua yang belum di selesaikan itu. Dengan cara itu, sahabat blogger akan termotivasi untuk menuliskan segera artikel yang kedua. Nah bayangkan jika setiap artikel akhirnya akan berkaitan dengan tiga atau empat tema artikel lain, tentunya sahabat akan selalu termotivasi untuk melanjutkan artikel-artikelnya.
Artikel kedua yang belum diselesaikan tadi, dapat disimpan dulu dalam satu folder di komputer sahabat blogger. Bersmanya, dapat pula dikumpulkan semua yang terlintas sebagai ide tulisan yang menarik. Kumpulkan saja sebanyak-banyaknya, meskipun baru berupa judul dan beberapa kalimat saja. Cara seperti ini saya sebut sebagai ‘Bank Ide Artikel’. Dengan cara ini, sahabat blogger akan terbantu untuk menulis secara sinambung. Bahkan, bisa mengatur dan merencanakan semacam alur bagi artikel-artikel yang sahabat tulis di blog sahabat.
4. Mengundang Komentar Pembaca
Komentar pembaca jelas dapat pulang merangsang motivasi menulis. Apalagi jika tanggapan tersebut berupa pertanyaan, kritikan, atau bahkan bantahan. Sang pemilik blog akan termotifasi untuk memberikan jawaban, perbaikan dan argumentasi lanjutan yang tentunya dapat dilakukan dengan membuat artikel yang baru. Jika pada satu artikel pertanyaan yang diajukan pembaca ada lima, barangkali jawabannya harus ditulis dalam 3 artikel berbeda.
Inti sesungguhnya dari tips yang keempat ini, justru adalah, bagaimana menimbulkan rangsangan kepada pembaca untuk memberikan tanggapan. Salah satu hal yang dapat dilakukan menurut saya adalah: mengajukan pertanyaan kepada pembaca di akhir artikel yang sahabat blogger tulis. Tentu saja, kreatifitas sahabat blogger semua akan sangat dibutuhkan untuk menemukan cara-cara berbeda untuk mengundang tanggapan pembaca tersebut.
5. Memasang Widget yang Memotivasi
Memasang beberapa widget yang tepat dapat pula memberi motivasi untuk menulis. Salah satu yang saya sarankan adalah memasang widget Top post, sehingga sahabat dapat mengetahui tema apa yang paling disenangi pembaca blog sahabat. Di samping itu, bisa juga mencoba memasang widget Scribit, yang memberi peluang kepada pembaca untuk memesan tema yang ia inginkan.
Memasang widget Alexa dan Pagerank dapat pula memberi motivasi. Sepintas akan terlihat tidak berhubungan, namun jika dipikir, tidakkah jumlah kunjungan dapat ditingkatkan dengan artikel yang selalu baru? Dan semakin banyak artikel akan memungkinkan sahabat blogger membuat banyak anchor-link, yang dapat mendongkrak Pagerank Sahabat ?
6. Mengecek Halaman Hasil Pencarian Search Engine (SERP)
Sering-seringlah mengecek hasil pencarian mesin pencari untuk keyword (katakunci) yang sudah sahabat blogger targetkan. Search Engine Result Page atau SERP, akan memberi sahabat dorongan untuk menulis artikel blog lebih banyak, agar blog sahabat hadir di halaman pertama. Jika sudah hadir di halaman pertama pun, sahabat harus tetap menulis terus untuk mempertahankan hasil tersebut. Tentu saja, tergantung dengan kejelian sahabat blogger untuk menggunakan keyword (katakunci) targetannya pada artikel. Semakin banyak keyword bersangkutan digunakan, akan semakin besar kesempatan untuk hadir di halaman pertama. Tentu saja, ini bukan satu-satunya syarat, namun cukup bermanfaat untuk dicoba. Tapi jangan terlalu banyak, nanti artikelnya malah berisi keyword belaka, dan jadi gak enak dibaca.
7. Mengikuti Berbagai Kontes Blog
Nah, kalau yang ini, sudah pasti dengan mudah menimbulkan motivasi untuk menulis. Terutama untuk tujuan memperbesar kemungkinan menang pada kontes yang bersangkutan. Di sisi lain, hal ini sebenarnya juga menimbulkan inspirasi baru untuk menulis artikel sesuai dengan tema dan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara kontes atau kompetisi bersangkutan. Meski temanya bukan hal yang menjadi keahlian sahabat, ada baiknya untuk tetap ikut, sebab itu akan membuka peluang bagi sahabat untuk mengtahui hal-hal baru. Lagi pula, usaha sahabat untuk mengaitkan dan menghubungkan tema kontes dengan keterampilan dan keahlian sahabat blogger sendiri, akan menjadi ruang kreatif yang menantang.
Nah, demikian tips saya tentang memperoleh motivasi menulis artikel blog. Silahkan mencoba dan semoga bermanfaat. Jika sahabat blogger punya pandangan, pendapat, ingin mengkoreksi atau bahkan punya pandangan yang berbeda, atau ingin menambahkan, silahkan tuliskan di kotak komentar ya.
Terimakasih.
Oleh sebab itu, saya ingin berbagi beberapa tips yang mungkin dapat berguna bagi para sahabat blogger semua. Pada dasarnya, tips ini saya rangkumkan dari pengalaman saya sendiri selama menggeluti dunia blogging. Sebagiannya bahkan, adalah evaluasi saya terhadap kesalahan yang saya buat sendiri. Mudah-mudahan, tips ini bisa berguna, terutama bagi para sahabat blogger yang menemui persoalan dengan bagaimana membangun dan menjaga kesinambungan motivasi menulis untuk blognya masing-masing.
1. Memilih Tema Blog dengan Benar
Sebenarnya motivasi tersebut, menurut saya, bahkan sudah harus di dapatkan sejak pertama kali blog itu di buat. Pada saat itu, sahabat blogger sudah harus memutuskan tema utama dari blog sahabat. Mau bicara apa blog ini? Atau kalau boleh pakai istilah keren, apa isu sentral dari blog yang sahabat buat tersebut.
Lalu kenapa memilih tema blog akan turut menentukan motivasi menulis artikel blog ?
Karena tema tersebut kemudian akan menjadi sumber utama inspirasi menulis. Sadar atau tidak, setiap menulis artikel, sahabat blogger akan mempertimbangkan hubungan antara artikel yang akan ditulis dengan tema blog sahabat. Karena itu, sebaiknya sahabat memilih tema blog yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan sahabat. Jangan tergoda untuk memilih tema-tema yang populer dengan kata kunci yang populer pula, tapi tidak sahabat kuasai. Sebab suatu ketika, sahabat akan kehilangan inspirasi menulis. Lebih lanjut, bahkan itu akan melemahkan motivasi untuk menulis artikel. Karena itu, pilihlah tema blog dengan benar.
2. Menulis Artikel Blog dengan Fokus, Singkat dan Padat
Adalah penting untuk memahami karakter pembaca blog kita. Berdasarkan amatan saya, para pembaca blog rata-rata adalah orang yang tidak punya waktu lama untuk membaca. Mereka mengharapkan mendapatkan informasi ringkas dan tepat sasaran, dalam tempo yang singkat. Bagi sahabat blogger, memahami karakter ini dapat memudahkan untuk mendapatkan motivasi menulis. Betapapun, inspirasi menulis adalah seperti mata air. Jangan terlalu boros memakainya. Gunakan dengan efektif dan efisiens.
Karena itu menulislah dengan fokus, ringkas dan padat. Tentukan tema artikel, dan fokus pada tema itu, jika hal tersebut terkait dengan tema lain, jangan tergoda untuk melebarkan pembahasan. Sebab, hal itu akan membuat pembahasan menjadi bias, dan membingungkan pembaca. Bagi para sahabat blogger sendiri, melebarkan bahasan akan membuat ia kehilangan beberapa ide tulisan sekaligus untuk satu postingan. Atau seperti menggunakan beberapa peluru untuk satu sasaran. Lalu bagaimana cara mengatasinya ? Coba tips yang ke tiga di bawah ini.
3. Membuat Bank Ide Artikel Blog
Terkait dengan tips kedua di atas, jika ada satu artikel blog sahabat yang rasa-rasanya akan melebar ke dalam pembahasan yang lain, segera buka file ketikan baru dan tuliskan hal itu sebagai ide yang baru pula. Lalu kembalilah pada fokus artikel yang pertama, dan rencanakan untuk membuat anchor-link dari artikel pertama tadi dengan artikel kedua yang belum di selesaikan itu. Dengan cara itu, sahabat blogger akan termotivasi untuk menuliskan segera artikel yang kedua. Nah bayangkan jika setiap artikel akhirnya akan berkaitan dengan tiga atau empat tema artikel lain, tentunya sahabat akan selalu termotivasi untuk melanjutkan artikel-artikelnya.
Artikel kedua yang belum diselesaikan tadi, dapat disimpan dulu dalam satu folder di komputer sahabat blogger. Bersmanya, dapat pula dikumpulkan semua yang terlintas sebagai ide tulisan yang menarik. Kumpulkan saja sebanyak-banyaknya, meskipun baru berupa judul dan beberapa kalimat saja. Cara seperti ini saya sebut sebagai ‘Bank Ide Artikel’. Dengan cara ini, sahabat blogger akan terbantu untuk menulis secara sinambung. Bahkan, bisa mengatur dan merencanakan semacam alur bagi artikel-artikel yang sahabat tulis di blog sahabat.
4. Mengundang Komentar Pembaca
Komentar pembaca jelas dapat pulang merangsang motivasi menulis. Apalagi jika tanggapan tersebut berupa pertanyaan, kritikan, atau bahkan bantahan. Sang pemilik blog akan termotifasi untuk memberikan jawaban, perbaikan dan argumentasi lanjutan yang tentunya dapat dilakukan dengan membuat artikel yang baru. Jika pada satu artikel pertanyaan yang diajukan pembaca ada lima, barangkali jawabannya harus ditulis dalam 3 artikel berbeda.
Inti sesungguhnya dari tips yang keempat ini, justru adalah, bagaimana menimbulkan rangsangan kepada pembaca untuk memberikan tanggapan. Salah satu hal yang dapat dilakukan menurut saya adalah: mengajukan pertanyaan kepada pembaca di akhir artikel yang sahabat blogger tulis. Tentu saja, kreatifitas sahabat blogger semua akan sangat dibutuhkan untuk menemukan cara-cara berbeda untuk mengundang tanggapan pembaca tersebut.
5. Memasang Widget yang Memotivasi
Memasang beberapa widget yang tepat dapat pula memberi motivasi untuk menulis. Salah satu yang saya sarankan adalah memasang widget Top post, sehingga sahabat dapat mengetahui tema apa yang paling disenangi pembaca blog sahabat. Di samping itu, bisa juga mencoba memasang widget Scribit, yang memberi peluang kepada pembaca untuk memesan tema yang ia inginkan.
Memasang widget Alexa dan Pagerank dapat pula memberi motivasi. Sepintas akan terlihat tidak berhubungan, namun jika dipikir, tidakkah jumlah kunjungan dapat ditingkatkan dengan artikel yang selalu baru? Dan semakin banyak artikel akan memungkinkan sahabat blogger membuat banyak anchor-link, yang dapat mendongkrak Pagerank Sahabat ?
6. Mengecek Halaman Hasil Pencarian Search Engine (SERP)
Sering-seringlah mengecek hasil pencarian mesin pencari untuk keyword (katakunci) yang sudah sahabat blogger targetkan. Search Engine Result Page atau SERP, akan memberi sahabat dorongan untuk menulis artikel blog lebih banyak, agar blog sahabat hadir di halaman pertama. Jika sudah hadir di halaman pertama pun, sahabat harus tetap menulis terus untuk mempertahankan hasil tersebut. Tentu saja, tergantung dengan kejelian sahabat blogger untuk menggunakan keyword (katakunci) targetannya pada artikel. Semakin banyak keyword bersangkutan digunakan, akan semakin besar kesempatan untuk hadir di halaman pertama. Tentu saja, ini bukan satu-satunya syarat, namun cukup bermanfaat untuk dicoba. Tapi jangan terlalu banyak, nanti artikelnya malah berisi keyword belaka, dan jadi gak enak dibaca.
7. Mengikuti Berbagai Kontes Blog
Nah, kalau yang ini, sudah pasti dengan mudah menimbulkan motivasi untuk menulis. Terutama untuk tujuan memperbesar kemungkinan menang pada kontes yang bersangkutan. Di sisi lain, hal ini sebenarnya juga menimbulkan inspirasi baru untuk menulis artikel sesuai dengan tema dan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara kontes atau kompetisi bersangkutan. Meski temanya bukan hal yang menjadi keahlian sahabat, ada baiknya untuk tetap ikut, sebab itu akan membuka peluang bagi sahabat untuk mengtahui hal-hal baru. Lagi pula, usaha sahabat untuk mengaitkan dan menghubungkan tema kontes dengan keterampilan dan keahlian sahabat blogger sendiri, akan menjadi ruang kreatif yang menantang.
Nah, demikian tips saya tentang memperoleh motivasi menulis artikel blog. Silahkan mencoba dan semoga bermanfaat. Jika sahabat blogger punya pandangan, pendapat, ingin mengkoreksi atau bahkan punya pandangan yang berbeda, atau ingin menambahkan, silahkan tuliskan di kotak komentar ya.
Terimakasih.
Artikel Kontes Blog 1 Tahun Hakimtea.com
7 Tips Mendapatkan Motivasi Menulis Artikel Blog
Penulis: Sandi Wara
URL: http://kelassandiwara.blogspot.com
Pertanyaan itu barangkali pernah juga melanda anda. Dan jujur sayapun
sering bertanya pada diri sendiri mengapa saya menulis. Alasan sangat
sederhana, menulis bagi saya untuk berbagi, Menulis melepaskan beban
hidup. Mencurahkan isi hati, menyampaikan apa yang tak tersampaikan
dengan lisan. Dan menulis untuk membahagiakan saya. Dan juga orang-orang
di sekililing saya.
Dengan menulis
sebuah harapan tercipta, ada manfaat yang dapat dipetik orang lain dari
apa yang saya tuliskan. Syukur-syukur bisa menginspirasi.
Begitu banyak
manfaat menulis, meskipun saya belum merasakan manfaat yang luar biasa
seperti yang dirasakan para penulis besar. Di pikiran saya ayoo teruslah
menulis, dan jangan berhenti. Saya selalu berusaha mencuri waktu untuk
menulis. Kala senggang, meskipun kadang tak bisa langsung publish karena
tak bisa online. Saya selalu membiasakan diri, menuliskan apa yang saya
rasa, yang saya lihat kenudian saya simpan draf-draft tulisan itu.
Lama-lama saya baca dan edit lagi dan jika sudah dirasa baik akan saya
postkan.
Saya seorang ibu
rumah tangga sambil mengasuh anak-anak dan menjaga toko di kota kecil.
Anda bisa bayangkan saya hidup di tengah-tengah pedagang dengan beragam
latar belakang. Hidup di sekeliling saya cukup keras. Bisa berbaur
dengan orang-orang di pasar menjadi sebuah perenungan tersendiri bagi
saya. Seringkali apa yang saya lihat sehari-hari menjadi inspirasi untuk
saya bagikan kepada yang lain. Kepada merekapun teman-teman saya di
pasar, saya juga berbagi tulisan-tulisan saya.
Saya hanya
berharap dengan menulis suatu saat akan memberi manfaat untuk saya, dan
orang-orang di sekitar saya. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang
memberi manfaat bagi orang lain. Kesuksesan itu akan terasa nikmatnya
jika orang lain juga sukses bersama kita. Karena sukses itu tidaklah
sendiri.
Dalam menulis
bukan berarti saya tak punya kendala. Tak jarang juga saya mengalami
kemalasan dan jenuh untuk menulis. Itu wajar dan sangat manusiawi, saya
hanya menikmati saat-saat malas itu dengan santai. Tetapi tidak mau
berlama-lama.
Sayapun bersyukur
dan berterimaksih sedalam-dalamnya. Untuk semua sahabat yang saya kenal
di sini. Keluarga saya di Cengegesan Family, kakak dan abang saya yang
begitu perhatian dan baik hati. Teman-teman kompasianer yang tak bisa
saya sebutkan satu persatu. Dan juga teman-teman semua di luar sana yang
selalu setia membaca tulisan-tulisan saya.
Saat rasa jenuh
menyerang saya, mereka semua ada di dekat saya, dan tak meninggalkan
saya. Selalu memberi saya semangat agar tak berhenti menulis. Jika tanpa
support dari kalian, saya tak akan punya energi yang lebih untuk
menulis.
Melengkapi curhat
saya pagi ini. Saat buka buka kompasiana tadi pagi saya sangat terkejut
dengan adanya tulisan dari Kang Atep Afia mengupas profil saya di sini.
Bagi kang Atep mungkin itu tulisan biasa tetapi bagi saya sendiri itu
sebuah cambuk agar saya bisa terus menulis. Terimakasih lewat tulisan
ini saya sampaikan untuk Kang Atep yang selalu menyemangati saya. Sukses
selalu untuk Akang J.
diambil dari Blog Fitri.y.y
Langganan:
Postingan (Atom)